Senin, 21 Juli 2008

Tiger Diet, Sehatkah?

Tiger Diet, Sehatkah?
Sumber: http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/05/tiger-diet-sehatkah



Dian Sastrowardoyo dalam sebuah harian daerah mengisahkan mengenai makanan kesukaannya. Sebut saja, roti bakar, escargot, tempura sushi roll, cakwe udang, lumpia, rendang, sambel ijo, dan

daun singkong. Begitu bertebarnya! Namun ketika diwawancara bagaimana cara menjaga berat badan idealnya. Ia bertukas, ”Kalo tiba-tiba dua minggu lagi mau syuting, langsung tiger diet." Tiger diet? Sehatkah?


Memang benar bahwa setiap orang akan melakukan seribu satu cara untuk menggapai impiannya, termasuk meminimalkan kadar lemak di badan. Banyak aturan makan atau diet yang dilakukan seperti hanya memakan sayuran (vegetarian), hanya mengonsumsi sedikit karbohidrat, dengan jamu pelangsing, teh, hingga tiger diet.


Tiger diet atau high protein diet ini adalah cara makan yang sangat ketat dengan hanya mengonsumsi daging dan olahannya saja dan karbohidrat yang sangat sedikit. Secara penilaian gizi, tiger diet adalah diet yang mengandung protein dan asam lemak jenuh sangat tinggi. Terjadi ketidakseimbangan kalori di sini. Kadar karbohidrat yang masuk ke tubuh sangat sedikit. Padahal, tatanan gizi yang seimbang adalah karbohidrat 60-70%, lemak 20-25%, dan protein 10-15%.


Keganjilan!Dari melihat rasio tatanan gizi yang dianjurkan dengan tiger diet, ditemukan keganjilan yang jelas terlihat. Dengan rasio protein yang sangat tinggi adalah sesuatu yang keliru. Banyak zat gizi yang diperlukan oleh tubuh menjadi berkekurangan. Dari penelitian yang dilakukan Klevay dan Wildman pada tahun 2000, diet daging akan menjadikan tubuh kekurangan tembaga dan seng, sehingga bisa meningkatkan terjadinya kerapuhan tulang. Dr. Fiastuti Witjaksono, seorang dokter gizi, menyatakan bahwa diet ini juga menurunkan kadar kalsium tubuh, karena metabolisme atau pengolahan protein dapat meningkatkan pembuangan kalsium melalui urin.


Tiger diet memang akan menurunkan kadar lemak dengan cepat. Hal ini disebabkan karena tidak adanya karbohidrat sebagai sumber energi, maka tubuh mengolah protein dan lemak yang ada untuk menghasilkan energi. Yang menjadi catatan adalah pengolahan lemak dan protein ini memerlukan energi yang lebih besar dan tidak sebanding dengan energi yang dihasilkan. Dengan proses ini maka terdapat lemak dan protein yang digunakan. Orang yang melakukan diet ini pun akan menjadi kurus.


Orang dengan Tiger Diet akan merasa:

a. Cepat kenyang. Makanan tinggi protein akan meningkatkan rasa kenyang dan puas.

b. Makan makanan kesukaan yang tinggi protein (misalnya bistik)tanpa kecemasan.


Namun kita pun harus melihat sisi negatifnya:a. Dengan kurangnya konsumsi karbohidrat dari sereal dapat mengurangi kadar serat tubuh. Kekurangan serat dapat berakibat konstipasi atau sulit BAB (buang air besar).b. Makanan tinggi protein miskin vitamin esensial dan zat gizi dari tumbuhan (fitokimiawi).c. Menurut Profesor Robert Eckel dari Universitas Colorado, konsumsi daging yang berlebihan juga mempertinggi lemak tubuh, maka akan meningkatkan risiko terjadinya peningkatan kadar kolesterol, penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Jadi Harus Bagaimana?Menurut Guntur Hermawan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, hal yang sebaiknya dilakukan oleh orang yang kegemukan dalam menurunkan berat badan adalah diet, olahraga, obat, dan operasi. Diet yang dimaksud adalah diet rendah kalori yang cukup gizi dengan 15-20 kalori/kg berat badan, dengan komposisi protein 20%, karbohidrat 65% , dan lemak 15% . Tentunya harus dibantu dengan olahraga untuk membakar lemak tubuh lainnya. Obat dan operasi tentu menjadi pilihan berikutnya.


Bila Memang HarusBila Anda memang harus melakukan tiger diet. Maka Anda harus berkonsultasi dan diawasi oleh dokter ahli gizi. Tiger diet yang tidak terkontrol dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh Anda, seperti yang telah dipaparkan di atas.
Tiger Diet, Masak sih?Mungkin secara tidak sadar Anda pun kini tengah melakukan cara makan yang mirip tiger diet, terutama bagi Anda yang mengonsumsi susu dengan efek pelangsing. Cobalah tengok tabel angka kecukupan gizi (AKG) pada kemasannya. Jangan heran bila Anda menemukan protein yang cukup tinggi pada setiap Anda minum. Maka, berhati-hati dan baca petunjuk penggunaan susu tersebut yang dianjurkan.


Sekali lagi, yang terbaik untuk mengatasi kegemukan adalah pengaturan pola makan yang seimbang dan olahraga yang teratur. Inilah cara yang paling baik untuk membuat tubuh Anda enak dipandang! Semoga, Dian Sastro pun membaca artikel ini dan mengubah gaya hidupnya.


Referensi

  1. Hermawan, Guntur. Komplikasi Obesitas dan Usaha Penanggulangannya dari Cermin Dunia Kedokteran No.68 tahun 1991.
  2. http://jawaban.com/news/health/detail.php?id_news=071121145904
  3. http://gkijatimurni.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=28
  4. http://yourtotalhealth.ivillage.com/diet-fitness/high-protein.html
  5. http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/1586574.stm
  6. http://www.fwhc.org/health/high-protein-diet.htm
  7. http://www.webmd.com/diet/guide/high-protein-diet-for-weight-loss

Tidak ada komentar: